Jumat, 20 April 2018

Jiwa yang fatamorgana

Kita bagaikan dua insan yang tak saling menyapa
Entah apa yang membuat kita bisu dalam kata kata
Kau lebih memilih bungkam dari pertemuan
Kau lebih memilih menghilang dalam keramaian

Jika itu pilihanmu
Maka dengarlah
Suara suaraku yang kilat
Atau tulisan tulisan ini
Akan terus bergema dalam ekspetasimu

Tidak usah takut
Suara suaraku tidak akan pernah menggagumu
Namun suara suara ku
Akan mengganggu suara suara yang datang dari insan lain



Senin, 09 April 2018

"kerinduan didalam kereta"

hari ini aku menulis lagi
merangkai kata demi kata yang belum usai
membuncah didalam imajinasi,  bukan hanya sekedar beronani di dalam ambisi

pena ini mulai berbicara tentang dogma kerinduan
kertas mulai berhalusinasi pada satu titik yang belum usai
rinduku untukmu menuju dermagamu

suara suara tulisan ini memang kencang
bagai angin yang menyapu kesepian
tulisanku memang belum usai
tapi aku kirim lewat keheningan

aku, tak ingin melihat kau mati dalam kesendiriaan
tanganku mulai berbicara tentang impian
agar kita menjadi dua mahluk yang mampu berdiri dari kesepiaan.




-blitar, 28 feb

Sinting



otak kita semua sudah miring
ada orang kelaparan
kita semua bisu
ada orang tak punya rumah kita diam
ada orang tak sekolah kita tak peduli


mengapa tak ada perbincangan tentang kemanusiaan se-akan kita semua menutupi diri dari arti kehidupan sosial. bukannya kita dihidupkan untuk saling berbagi sesama manusia,  jadi apa maksud gelar doktermu yang sudah kau  genggam. apa hanya sebatas melambungkan namamu saja atau mencari ketenaran?, lalu kemana disaat bocah,  janda dan kaum terpinggirkan itu menangis. apa kau mati dalam kemewahan ?

tolong jangan ajari mereka berdoa karna setiap jeritan mereka adalah doa


lalu apa hati ini hanya pantas dipakai untuk keteneran
apa kemanusiaan sudah tidak pantas di perjuangankan

mengapa !!

ada apa dengan semua ini??

hey kau yang duduk disana
tengoklah
aku sedang berbicara denganmu





-baim, secangkir kopi layu 2018

"titik jenuh"



tak bisa apa apa
kaki ini berhenti melangkah
kau bungkam semua yang kupunya
kudiam tak bisa berkata kata

tulisan ini berhenti dalam keraguan
dengan cepat senyummu mengkebiri harapan
suara suaraku hilang ditelan kenyataan
tak mampu melawan kesejangan

waktu ke waktu intuisi ini mati ditelan keheningan
terdampar dalam tubuh dramaturgi yang penuh kesombongan
hingga kini syair syair tak lagi kulanjutkan
sebagai tanda bahwa aku telah mati dalam ketakutan.

hingga sampai pada satu titik
dimana sayap ini ingin terbang
namun kau hanya diam lalu patahkan
hingga benar benar kau bahagia dalam penderitaan



Kotaku Kini Sudah Ambigu


Itu tandanya banyak orang orang yang terlelap dalam kemewahan 
Kaum yang terpinggirkan tersisih oleh kesepian
dimana mereka hanya berteman dengan ketakutan
Lampu kota kini terang benderang
Seakaaan menutupi hancurnya kemanusiaan

Dimana semua penghuni diperkosa dalam kesombongan
 Kotaku kini sudah terlahir dalam kedengkiaan
Atas nama kesuksesan mereka saling menjatuhkan
Ini bukan kotaku…
Kotaku tak pernah mengarjarkan kebenciaan

Merawat kebahagian merawat juga kemanusiaan
Merawat kehidupan merawat juga ingatan
Timbulnya keserakahan akan menghadirkan kesakitan









Jumat, 06 April 2018

Ada Cerita Kasih Sayang Umi Dibulan April

pada tanggal 7 april 1994 wanita yang saya sayangi melahirkan seorang anak lelaki ke bumi ini. ia berjuang menaruhkan nyawanya, agar anak lelakinya bisa lahir kebumi dengan keadaan yang baik baik saja, doa nya pun cukup kuat dan kilat, ia berdoa agar anak lelaki nya bisa menjadi seorang kstaria bagi kelaurganya dan lingkungan. masa masa kecilku ibu selalu memberi arti kasih sayang yang sangat luar biasa dan hingga anaknya beranjak dewasa ibu sedikit memberi pelajaran agar anak lelakinya tidak manja dalam menghadapi realitas kehidupan, meski ibu membiarkan namun kontak batin ibu antara anak memang susah untuk dilepaskan, ibupun selalu meperhtikan anaknya dalam kesehariaannya.

tiba pada waktunya ayah meninggalkan ibu dan saya untuk selamnnya, ibu mencoba menguatkan anak-anaknya agar bisa menerima keadaan yang telah terjadi, tahun ke tahun ibu dan anaknya melewati keseharian tanpa kehadiran sosok ayah di dalam rumah namun ibu selalu berusaha untuk bisa berperan sebagai seorang ibu dan ayah secara langsung.

hati ibu memang terluka dalam keadaan yang menimpa kehidupan nya namun ibu selalu berusaha menutupi semuanya agar anak-anaknya bisa tetap tersenyum, karena salah satu alasan ibu bisa bertahan hidup yaitu melihat anaknya tersenyum dan tertawa, ibu akan merasa sedih kalo melihat anaknya menangis. pejuangan ibu memang sangat luar biasa, didalam ekonomi mungkin ibu tidak bisa berbicara lebih namun ibu tetap berusaha dan mendidik anaknya agar bisa mandiri dan berdiri untuk bermimpi setinggi mungkin,

harapan ibu pada waktu itu memang besar dimana anak lelaki nya ingin tumbuh dan berkembang biak dalam cinta dan cita ibu yang selama ini di gantungkan pada anak lelakinya, ibu menginginkan anaknya untuk melanjutkan jenjang karir ayahnya sebagai pegawai sipir, namun harapan ibu bertolak belaka dengan anaknya, dimana anaknya lebih memilih jalannya sendiri,

wajah ibu terlihat lesu ketika tau bahwa anaknya tidak bisa mewujudkan harapannya. namun ibu masih tetap berdoa dan percaya bahwa apa yang sudah menjadi pilihannya, ibu yakin bahwa itu jalan yang terbaik bagi anaknya.

selama ini ibu tak pernah dengan keinginan apa yang anaknya inginkan, namun yang akan membuat ibu marah ketika anaknya tidak jujur dalam hal apapun, sombong akan apapaun, dan merebut jatah makan orang lain, mungkin bukan hanya ibu saya saja yang seperti ini bahkan semua ibu pun sama.

disaat anak anaknya rapuh pun ibu juga yang selalu paling depan memberikan semangat.." katanya ingin jadi orang hebat, kenapa ketika rapuh kamu tidak bisa berdiri, hidup itu tidak mudah, nak! perlu perjuangan yang keras dalam hal apapunm jua, cukup hadapi kenyataan yang ada dan bersiaplah sesuatu yang lebih baik lagi di masa depan, ibu yakin, kamu pasti akan jadi orang yang paling hebat ...!"

ibu tak pernah meminta apa apa dari anaknya, ibu hanya ingin melihat anaknya bahagia pun sudah cukup baginya, memang pengorbanan ibu begitu besar bagi anak anaknya akan tetapi ibu tak pernah meminta balasan akan semua itu, meski hati ibu sering tersakiti akan tingkah laku buruk anaknya namun ibu selalu tersenyum untuk menghilangkan rasa sakit didepan anak anaknya.

dan hari ini tepatnya tanggal 7 april anakmu yang bernama aditya permana 24 tahun silam lahir kedunia atas restu tuhan dan kasih sayang ibu dan ayah, "bu, kini anakmu sudah besar dan tumbuh dalam kesakitan ataupun kebahagiaan dan kini anakmu mengerti tentang ajaran yang dulu ibu berikan bagiamana menjadi seroang anak yang hebat dalam hal apapun, bu, terimakasih untuk kasih sayang yang kau berikan mungkin sekarang aku bukan apa apa bu, namun aku terus mencoba berlari agar mimpiku bisa terleasasikan, bu teruslah berdoa untukku agar lariku tak pernah lelah"

terimaksih ibu kini umurku semakin berkurang namun mimpi mimpiku tak pernah berkurang,

















Minggu, 01 April 2018

Berawal Dari Liverpool

saya Aditya Permana adalah seorang remaja yang kehidupannya sama hal seperti remaja lainnya,  bersekolah , bermain dan bergaul dengan siapa saja. kegiatan sehari hari nya hampir sama dengan yang lainnya, namun ada yang membedakan dari diri saya, ketika jam pulang sekolah saya lebih banyak menghabiskan waktu di dalam tongkrongan yang dekat dengan sekolah, memang pada waktu itu saya lebih senang menghabiskan waktu diluar rumah ketimbang didalam rumah, entah apa alasannya yang membuat saya tidak betah didalam rumah. bukan karena faktor broken home atau jenuh, namun saya lebih merasa bahagia dan nyaman ketika diluar rumah, karena apa ? saya merasa ketika berada diluar lingkungan rumah lebih bisa berekpresi, bahagia dan mendapatkan berbagai macam pengalaman yang baru dari teman teman terdekat. tidak lepas dari itu semua saya mempunyai hobi dan menyukai tim sepakbola asal negara England yaitu liverpool,

saya masih ingat pada waktu itu Liverpool selalu dijagokan untuk taruhan teman sekelas saya, wajar waktu itu liverpool diisi oleh pemain pemain top dunia seperti Luis Suarez, Agger dan Steven Gerarrd. kehebatan Liverpool pada waktu itu membuat hati saya terdorong untuk melakukan nobar ( nonton bareng) bersama teman teman bigreds salah satu fans Liverpool yang ada di Kota Bandung. saya masih ingat pada waktu itu liverpool melawan arsenal saya memutuskan nonton bareng bersama bigreds yang diadakan di salah satu caffe yang biasa dijadikan tempat nonton bareng pertandingan liverpool. hari itu liverpool berhasil menang, 

saya senang karena ini menjadi sebuah kebangaan yang bisa pamerkan untuk teman teman kelas saya, memang pada jaman saya selalu mempunyai tim kebangganya masing masing. bukan hanya sebatas menyukai saja didalam kelas pun sering dijadikan untuk bahan taruhan, hari itu saya senang mendapatkan taruhan dari teman teman saya, momen yang seperti itu yang bisa membuat dompet saya nampak berisi.

didalam kebahagiaan itu saya banyak melakukan tingkah kesombongan terhadap teman saya bahwa liverpool lebih jago dari tim lainnya, waktu jam belajar saya sering menghabiskan waktu untuk bermain hp ketimbang mendengarkan guru yang sedang mengajar didepan kelas, tapi tidak semua  pelajaran juga saya melakukan hal seperti itu, ketika mendapatkan guru yang asik dalam mengajar dan tidak membuat jenuh dalam apa yang diajarkannya, saya pun pasti akan mendengarkan dan memperhatikannya. 

namun ketika saya mencoba untuk fokus terhadap pelajaran yang menurut saya menyenangkan pasti ada saja salah satu teman saya yang selalu menganggu, seperti melempar kertas ke arah bangku atau muka saya, dan fokus saya pun terganggu akan kejailaan yang teman teman saya lakukan, terjadilah saling membalas kejailan antara saya dan teman saya pada waktu jam pelajaran, setiap jam pelajaran pun kami sering melakukan hal seperti itu , 

namun ada kejadiaan yang membuat guru saya sedikit marah, dimana pada jam pelajarannya saya tertidur di bangku paling belakang bersama kedua teman saya yang bernama Razis dan Jacka memang kedua orang itu sudah menjadi patner kejailan saya atau mebuat onar didalam kelas, saya dihukum bersama kedua teman saya di depan kelas, hukuman nya pun sedikit aneh, saya dan kedua teman saya disuruh menyanyikan lagu indonesia raya di depan teman teman kelas saya, dengan nada sumbang dan sedikit lupa lirik lagu seakaan kami bertiga menjadi bahan lawakan untuk teman teman kelas saya, namun dengan urat malu kami bertiga yang sudah putus, itu semua dirasakan dengan hal biasa biasa saja, 

dan kami bertiga memang sudah menjadi langganan akan hukuman yang guru berikan, dengan keluguan saya pada waktu itu, saya pernah bilang kepada Razis dan Jacka " bahwa guru itu lebih sayangnya kekita maknnya guru itu lebih sering manggil kita untuk kedepan kelas". beberapa hukuman sering saya dapatkan, salah satunya mulai dari menulis 100 kalimat dengan kata " saya berjanji tidak akan melakukannya lagi", bagi saya hukuman yang diberikan itu cukup aneh aneh.

pandangan teman teman kelas lainnya pun sedikit berbuah negatif akan kejailaan yang sering saya lakukan dengan Razis Dan Jacka didalam kelas, namun kami bertiga selalu menghiraukan itu semua, karena kami bertiga tidak ingin juga dipandang sebagai lelaki yang baik atau apapun itu. 
suatu hari pernah ada wanita yang berani menegor saya dengan nada yang halus dia bilang " sudahlah dit, jangan bikin onar terus, rajin bel;ajar bentar lagi kan mau ujian". memang pada waktu saya menginjak kelas 3,dengan nada yang wanita itu keluarkan saya sedikit merasa kepedean saya pun langsung bilang kepada Jacka " jack nakal aja saya ada yang merhatiin apalagi baik mungkin wanita satu kelas bakal merhatin saya" namun jacka membalas dengan gaya bicaranya sendiri " jangan kepedean kamu dit!, dia seperti itu karena dia sudah bosan dan muak melihat tingkah laku kita" dan saya pun tertawa terbahak bahak bersama jacka. yah mungkin memang ada benarnya apa yang kata Jacka bilang,

saya merasa bahwa Razis dan Jacka  sering menggangu teman teman saya yang datang kesekolah ingin belajar, dan kamipun sebenarnya bukan tidak ingin belajar, kami pun sama dengan mereka namun lebih ke gaya nya saja yang membedakan kami dengan mereka, memang pada dasar nya kami bertiga sangat susah untuk diajak serius dan itu pun menular sampe kedalam pelajaran, entah apa yang bisa membuat kami seperti ini ? mungkin dari faktor rasa jenuh atau bisa jadi tidak kuatnya radar imajinasi saya untuk diajak serius, bisa jadi seperti itu.

namun bukan hanya kejailan saja yang kami lakukan didalam kelas. dengan muka yang terlihat sederhana atau tidak ganteng ganteng amat kami pun sering  membuat obrolan" tentang bagaimana cara mendekati wanita, berbagai cara entah itu mulai dari menggoda teman sekelas maupun dari kelas lainnya, atau juga saling bertukar kontak wanita di hape masing masing. dan pernah ada yang membuat saya sedikit penasaran, pada waktu itu saya meminjam hp Jacka untuk melihat kontak wanita di bbm nya, ada salah satu wanita dengan latar photo profile yang memakai jersey liverpool,


Sampai disini dulu ya ceritanya kita lanjut lagi nanti .....









  

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...