Senin, 09 April 2018

"titik jenuh"



tak bisa apa apa
kaki ini berhenti melangkah
kau bungkam semua yang kupunya
kudiam tak bisa berkata kata

tulisan ini berhenti dalam keraguan
dengan cepat senyummu mengkebiri harapan
suara suaraku hilang ditelan kenyataan
tak mampu melawan kesejangan

waktu ke waktu intuisi ini mati ditelan keheningan
terdampar dalam tubuh dramaturgi yang penuh kesombongan
hingga kini syair syair tak lagi kulanjutkan
sebagai tanda bahwa aku telah mati dalam ketakutan.

hingga sampai pada satu titik
dimana sayap ini ingin terbang
namun kau hanya diam lalu patahkan
hingga benar benar kau bahagia dalam penderitaan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...