Kita bagaikan dua insan yang tak saling menyapa
Entah apa yang membuat kita bisu dalam kata kata
Kau lebih memilih bungkam dari pertemuan
Kau lebih memilih menghilang dalam keramaian
Jika itu pilihanmu
Maka dengarlah
Suara suaraku yang kilat
Atau tulisan tulisan ini
Akan terus bergema dalam ekspetasimu
Tidak usah takut
Suara suaraku tidak akan pernah menggagumu
Namun suara suara ku
Akan mengganggu suara suara yang datang dari insan lain
sejatinya perjuangan : Tidak ada manusia yang di lahirkan sia-sia, Aku mencintaimu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Surat untuk marsinar #2
Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...
-
Pada akhirnya kesepian jadi teman sejati, membanting raga yang sedang bermimpi untuk bangkit kembali, menusuk intuisi membuat nadi mati un...
-
Pelukan rimba hanya jadi pinus, tertusuk dunia kalut melontarkan kata yang hanya jadi pembalut, aku pergi membuang setiap keluh melawan dog...
-
Burung burung sirna sarangnya rembulan Perampasan sandang pangan kemanusiaan Orang orang diam enggan bersaksi Jeritan sukma harus dikab...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar