Hari itu jiwa yang resah mulai terpukul dengan latunan ayat ayat suci
Raga hitam mulai terbakar oleh kesejukan hati
Kaki mulai berjalan untuk perubahan diri
Dan menghapus luka memang perlu pengorbanan yang hakiki
Damaiku kini menjadi damai
Sederhana jujur dan apadanya
Membunuh rasa iri dan dengki
Menjadi senjata untuk dunia dalam dunia
Kini jiwaku merasa hidup
Terompang amping dalam kedamaian
Yang tiada habisnya
sejatinya perjuangan : Tidak ada manusia yang di lahirkan sia-sia, Aku mencintaimu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Surat untuk marsinar #2
Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...
-
Pada akhirnya kesepian jadi teman sejati, membanting raga yang sedang bermimpi untuk bangkit kembali, menusuk intuisi membuat nadi mati un...
-
Pelukan rimba hanya jadi pinus, tertusuk dunia kalut melontarkan kata yang hanya jadi pembalut, aku pergi membuang setiap keluh melawan dog...
-
Burung burung sirna sarangnya rembulan Perampasan sandang pangan kemanusiaan Orang orang diam enggan bersaksi Jeritan sukma harus dikab...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar