Minggu, 25 Agustus 2019

Rindu yang menggugat #41

Lihatlah sekarang, kini mawar hitam di lacurkan mesin peradaban
Lalu di hantam pedila onani kesenjangan sosial
Tidak ada manusia yang ingin di hinakan

Kekasihku, begitu mudahnya stigma dangkal menusuk rembulan
Lihatlah mawar malam itu menjerit pada lubang penderitaan
Orang suci mendadak tuli
Kalimat literasi hanya tai bagi kembang yang di marjinalkan
Kau harus tau itu

Kasihku, kebodohan apa lagi yang ada dalam peradaban ini
Kemiskinan, kelaparan dan kehormatan
Di bungkam kapitalis yang buta akan lukisan manusia yang memanusiakan

Kasihku, dalam gugatan ini kau harus melihat di balik jendela mawar yang di jajah derita

Kasihku, jika kau tidak tau
Maka biarkan puisi ini yang menggugat
Matamu agar terpaksa terbuka

Aku mencintaimu bersama penderitaan
Mawar yang di lacurkan oleh negara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...