Kamis, 15 Agustus 2019

Rindu yang menggugat #31


Makin jauh ku kejar
Lingkaran angan angan
Kita tak sanggup keluar dari benalu
Terbang jauh hingga ke surga
Lupa akan segala galanya
Mataku buta
Telinga tak mendengar 
Jeritan perjalanan roda dunia
Kita menutupi diri dan masuk kedalam lumpur yang semu

Kekasihku,  demi tuhan aku mencintaimu
Bila saja luka dan derita membuka kesadaran ini mungkin kita tak akan mabuk dalam fantasi yang menyedihkan

Kuhormati pikiran yang waras menantang setiap perjalanan duka, luka dan perjuangan.
Di pusara titik yang menikam prahara
Aku menjadi tuna wicara
Di tanah bayang bayang cakrawala
Aku menjadi bumiputera
Di dalam rindu yang menggugat
Aku menyelam kedasar palung samudera
Serupa juang dan sedih
Kita tetap serupa dengan lukisan yang menjerit di jalanan
Aku ingin merdeka dalam mencintaimu
Tetap eratkan pelukan pasundan
Tetap lawan bersama
Mengertilah bahwa aku 
Ingin merdeka, bebas, jiwa dan raga
Aku akan abadi bersama gugatan rindu
walau berkaca kaca dalam dekapan aurora

Aditya permana
Kompas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...