Jeritan bayi di malam itu
Memapas semua gugatan rindu pada hilir dan hulu
Seketika sepi jadi abu
Saat cintaku dihantam peluru
Saat asaku jadi asu
Betapa sakit dan menyedihkan
Malam itu, kuhabiskan waktu di tempat penggusuran, meratapi reruntuhan bangunan pusat kota dengan nyanyian perjuangan
Dengarlah kekasihku, bahwa kemiskinan dan ketidakadilaan adalah sebab yang melatar belakangi semua pemberontakan ini
Mereka berontak walau terhadang angkatan darat
Mereka berontak walau badannya tertusuk ribuan kawat
Kekasihku, setiap malam aku di bayangi peluru panas angkatan darat, mereka punya senjata sukanya menghabisi nyawa manusia
Malam ini, akan ku kirimkan lagi sajak perlawanan dalam mimpimu, bahwa militerisme harus di hapuskan dengan budaya welas - asih
Kekasihku, di bawah lentera merah ini
Aku akan berjuang untuk menyelamatkan ekonomi, sosial dan intelektual dari jajahan sistem liberal
aku masih akan tetap menggugat rindu ini dalam garis perjuangan lalu menyuarakan perlawanan walau harus dibayangi moncong senjata angkatan darat.
Aditya permana
Kantor antara
sejatinya perjuangan : Tidak ada manusia yang di lahirkan sia-sia, Aku mencintaimu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Surat untuk marsinar #2
Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...
-
Pada akhirnya kesepian jadi teman sejati, membanting raga yang sedang bermimpi untuk bangkit kembali, menusuk intuisi membuat nadi mati un...
-
Pelukan rimba hanya jadi pinus, tertusuk dunia kalut melontarkan kata yang hanya jadi pembalut, aku pergi membuang setiap keluh melawan dog...
-
Burung burung sirna sarangnya rembulan Perampasan sandang pangan kemanusiaan Orang orang diam enggan bersaksi Jeritan sukma harus dikab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar