Rabu, 07 Agustus 2019

Rindu yang menggugat #24

Kau adalah pulang
Rembulan
Gelombang
Membawa aku pada sebuah jeritan sang malam

Kau adalah rindu
Merana
Sunyi
Sepi
Hingga berkarat pada jiwa yang sukat

Kau adalah alamat
Terjebak
Terdampar
Dan tersesat di lorong rindu yang menggugat

Aku ingin pulang,  menceritakan semua penderitaan yang berjarak
Aku rindu,  dan kita hanya bisu

Aku ingin pulang,  mencium keningmu dalam riuh angin yang tak berkasih
Aku rindu,  dan kita hanya sutra yang layu

Aku ingin pulang,  memeluk badanmu dalam gugatan lorong yang terbuang
Aku rindu,  dan kita hanya rayya yang di mayakan

Aku ingin pulang, menikmati luka dalam pikiran yang sunyi 
Aku rindu,  dan bolehkah aku pulang?

Aditya perman
Kampus biru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...