Ku kemas segala sunyi dan penderitaanku
Bersama mereka yang penuh luka
Ku rapihkan segala kepalan rindu bersama jiwa terbuang, melihat tenggelamnya kemanusiaan di jati gede
Ku antarkan puisi ini pada malammu
Mencoba menusuk kepalamu bahwa kau harus tau ada setan tanah yang merampas keadilaan di kulon progo, taman sari dan dago elos.
Lalu kucoba bayangkan wajahmu dalam heningku
Bersama gundulnya alam dan petani yang harus bertarung dengan asing di rumahnya sendiri
Kubelai rambutmu dilubang yang terbuang
Melantunkan lagu darah juang bersama jeritan orang orang yang terminoritaskan dan terbuang
Kucium keningmu di bangunan tua
Bersama teriakan anak kecil penjual koran di pusat kota
Lalu ku peluk fotomu dalam bayangan indah
Bahwa kelaparan dan kemiskinan bisa hilang dalam perjuangan rindu yang menggugat ini.
Aditya permana
Angkringan itb
25 juli
sejatinya perjuangan : Tidak ada manusia yang di lahirkan sia-sia, Aku mencintaimu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Surat untuk marsinar #2
Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...
-
Pada akhirnya kesepian jadi teman sejati, membanting raga yang sedang bermimpi untuk bangkit kembali, menusuk intuisi membuat nadi mati un...
-
Pelukan rimba hanya jadi pinus, tertusuk dunia kalut melontarkan kata yang hanya jadi pembalut, aku pergi membuang setiap keluh melawan dog...
-
Burung burung sirna sarangnya rembulan Perampasan sandang pangan kemanusiaan Orang orang diam enggan bersaksi Jeritan sukma harus dikab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar