Jangan salahkan diriku jika rindu yang menggugat ini selalu membayangi hingga tempat tidurmu, aku akan tetap ada walau sekalipun kau lempar gejolak rasa ini pada lorong gelap yang sering dikerdilkan doa dalam lingkaran semesta
Jangan salahkan diriku jika cinta ini membuatmu bingung pada serangkaian konotasi yang memaksa jiwaku untuk hidup dalam lubang gelap dan sunyi walau asaku terpanah dengan kehidupan pedih
Kekasihku, kau tidak usah takut dengan raga hitam ini, aku hanya sedang melawan kemunafikan diri, biarkan aku abadi dengan kisah segelas cendol asia afrika yang penuh lukisan romantica
Kau berhak bertanya tanpa harus diam dalam putaran bianglala kehidupan ini, kau berhak pergi jika rinduku tenggelam dalam lautan yang tak berwarna
Dan kau berhak membuang rasaku pada lorong yang menyakitkan, karena aku adalah jalang yang terbuang dari kumpulan orang - orang yang haus kemenangan dan kasih sayang.
Aditya permana
Kampus biru
sejatinya perjuangan : Tidak ada manusia yang di lahirkan sia-sia, Aku mencintaimu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Surat untuk marsinar #2
Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...
-
Pada akhirnya kesepian jadi teman sejati, membanting raga yang sedang bermimpi untuk bangkit kembali, menusuk intuisi membuat nadi mati un...
-
Pelukan rimba hanya jadi pinus, tertusuk dunia kalut melontarkan kata yang hanya jadi pembalut, aku pergi membuang setiap keluh melawan dog...
-
Burung burung sirna sarangnya rembulan Perampasan sandang pangan kemanusiaan Orang orang diam enggan bersaksi Jeritan sukma harus dikab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar