Senin, 22 Juli 2019

Rindu yang menggugat #8


Tuangkan cendol ini
Pada kamar gelap dan sunyi
Bahwa rindu ini membuat kepala jadi depresi
Melalui nadi dan luka
Tempat kita bertemu
Merangkai irama demi lahirnya harmoni
Sementara ku kenang wajahmu
Bersama rindu dan penderitaanku
Di atas meja yang ku tumpahi secangkir kopi

Irama bandung lautan api mengatarkan ragaku
Pada bangunan tua asia afrika
Menikmati rindu dalam gejolak rasa gaungan siliwangi
Demi pasundan yang terlukis keharmonisan
Yang tak mampu mencium daun kamojang di sepanjang malam
Demi kota kembang yang penuh kenangan
Akan ku antarkan puisi ini
Pada jiwamu yang terbunuh kegelisahan
Tidurlah manisku,  kan kujaga asamu walau badanku harus tenggelam di dalam lautan yg penuh  bayang -  bayang.
Aditya permana
Bandung
2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...