Diksi ini memang terlahir dalam sepi, menyukat ego akan
kesalahan dalam diri, Kenangan kita kini mulai terkikis oleh bingkai kebohongan , saling menutup lara terbawa
akan biusnya luka. Dan akhirnya kita terpana dengan percikan bayang yang
dirindukan, kau memilih diam dengan luka, kau memilih bisu dengan lara dan kau
lebih memilih lenyap pada sang cinta, aku yang berjuang melawan diam untuk
melompat pada suasana sunyi, aku yang berkata merangkai diksi agar kita bahagia
dan aku masih ada untuk kisah kita berdua, jangan pernah pergi untuk dicari
apalagi diam untuk dihidupi, jangan pergi setelah menghakimi intuisi, kau
dihadirkan bukan untuk melukai.
Kembalilah dari ruangan yang semu jangan terlalu lama
menoleh bayangan fana kau hanya akan dibuat tak berdaya, kau akan sepi dan kau
akan mati, memang benar, kebohongan tidak akan pernah berteman dengan
kebenaran, tapi kau berhak untuk
memperbaiki, kau berhak untuk bahagia dan kau berhak untuk menolak sepi, Hiduplah
untuk menghidupkan jangan hanya hidup untuk kegelapan, menarilah dalam diksi bukan
mengobati luka untuk pergi dan sunyi.
Katamu , “manusia yang dilahirkan tuhan tidak ada sia sia”, mengapa
kau membungkam mulutmu sendiri , mengapa kau jadikan malam tanpa bintang,
mengapa kau diam membisu, mengapa !. Aku hanya ingin berjalan berdua tanpa
tanya, tanpa sayup rindu yang jadi karang, aku bukan musuhmu yang bisa diajak
perang, aku hanya jalang yang mencoba menuliskan kisah yang dirindukan.
Kita berhak untuk bahagia menari dalam pena menyukat warna
yang penuh kegelisahan, kita berhak untuk bertatap tanpa ratap melukis kisah
yang harus di perjuangkan, kembalilah menjadi manusia yang manusia meluruskan
nurani tanpa ambisi, memotret asa agar jadi rasa yang tercipta.
Kembalilah dalam poros perjuangan jangan biarkan aku hitam
sendirian, jangan biarkan aku hilang dalam kesepian, jangan biarkan aku sunyi
untuk kesendirian, temani aku untuk menghilangkan luka dalam kisah kita berdua.
Aku hanya ingin mengatakan jangan pernah pergi untuk dicari.
Bandung, 28 april 2019
Aditya Permana

Tidak ada komentar:
Posting Komentar