Memikat asa agar terbentur dari harapan yang punah
Terhimpit dinamika dibayang bayang mandela dan fidel castro
Ada tarian padi menyukat jiwa agar hidup dari kehidupan
Merasa benar dari kebenaran membuat sikis ini lumpuh dalam peradaban
Sarapan pagi menyapu teori aristo teles bahwa lebih baik terbentur untuk terbentuk
Aku mati dalam dunia sopi
Membayang raga yang belum dibanggakan
Masih terhantam sepi hingga benar benar suri dalam diksi "mampus kau di koyak koyak sepi"
Sampai kapan aku harus seperti lelaki jalang yang dibuang dari kumpulannya
Menanti kasih untuk bercerita
Menari dalam pena
Menciptakan bahagia dalam kebahagiaan
Seperti kalimat datang dan pergi
Jika datang untuk mengasihi
Aku layak untuk dikasihi jiwamu
Jika datang untuk mencintai
Aku layak untuk dicintai bayanganmu
Jika datang hanya ingin dicari
Lebih baik diam sebelum menularkan ketidakpastiaan
Jika datang hanya ingin dipuja
Lebih baik tidur sebelum pagi kau di tusuk tusuk dogma dogma kebohongan
Lalu jika aku ingin mencari
Ijinkanlah, aku akan menari dalam kegelapan
Melenyapkan titik titik kesombongan
Jika aku ingin mencintai
Ijinkanlah, aku akan mencintai bukan mencinta lalu pergi
Percayalah.....
Kita patut untuk mengasah pena walau kanvas tak merestui....
Membanting asa tanpa rasa walau kita saling bermimpi...
Bandung 19,20 wib 13 maret
Aditya permana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar