Rabu, 21 November 2018

Injak yang seharusnya di injak



hilangkan amarahmu
sembunyikan egomu
hentikan mewahmu
lenyapkan sombongmu

jika dunia dilahirkan dalam kedamaian untuk apa kau marah pada tumbuhan
dunia ini diciptakan untuk berbagi bukan kepuasaan sendiri
jika miskin kau anggap hina lalu bagaimana  dengan proses setelah kamu menjadi kaya
kebaikan adalah sumber keindahan kesombongan adalah petaka bagi  kakimu sendiri
hidup memang penuh warna namun jiwa manusia memang sulit untuk di prediksi
ada kalanya manusia itu sendiri akan mengerti tentang kemuaannya sendiri
tak ada kebahagiaan yang hakiki

kini kebahagiaan hanya fana membuat manusia itu lupa pada hakikatnya sendiri
tujuan hidup bukan menjadi kaya akan tetapi tujuan sebenarnya adalah kematiaan
saatnya kau harus mengerti tentang apa yang menjadi kekurangamu sendiri
kekurangan yang membuat dirimu menjadi  tidak percaya diri pada ragamu
intuisi bukan hanya didengarkan namun kau harus jelaskan pada tujuanmu
mendengarkan saja tidak akan membuat dirimu menjadi kuat
suara intuisi itu lembut jadi lembutkan jiwamu dulu agar kau paham apa yang dimaksud dari suara suara itu

karena kelembutkan dan keras tidak akan pernah selaras,
bercumbu dengan kemewahan memang menyenangkan
namun kau akan mati dalam kontek kepeduliaan
memberi memang sifat manusiawi namun ada yang lupa tentang hal  mengasihi.






















Meluruskan raga yang seharusnya dihidupkan didalam kehidupan



terjatuh dalam keadaan memang menyakitkan Ketika raga ini mulai bangun dalam hal membangun Namun ada satu titik yang membuat terjatuh kembali, Dinamika ini memang sangat luar biasa Selalu memberi arti Bahwa menjadi manusia yang manusia tidak segampang apa yang teori katakan, Membangun adalah urusan nurani bukan kalimat yang diberi.

ada pepatah yang mengartikan bahwa guru terbaik adalah diri sendiri !

ktakutan akan menjadi ketakutan
jika hanya kita diamkan
kita masih akan terlihat menjadi sampah
dikoyak-koyak tanpa dihargai oleh sesama

Membangun adalah masalah literasi bukan ambisi, saya selalu belajar dalam hal perjalanan dari hal itu saya mendapatkan gambaran bahwa perjalan bukan hanya memperlihatkan tujuan dan perjuangan, banyak hal yang pelajari dimulai dari keindahan, ketulusan, kedamaian dan pulang.

Kesalahan pertama mengapa saya selalu terjatuh mungkin saya tidak selalu melibatkan keindahan, keindahan yang ada pada pribadi mungkin percaya pada kemampuan diri sendiri.

Saya selalu terlalu berambisius dengan perubahan
Selalu melibatkan egois saya sendiri, tak pernah melibatkan suara suara lingkungan yang mereka inginkan, bergerak yang tidak melibatkan ketulusan yang ada pada hati dan orang orang yang di cintai. 

Bertengkar dengan orang orang yang tidak sejalan tidak mau berdamai dengan perbedaan, perbedaan pemikirkan yang membuat pikiran ini dikerdilkan oleh tujuan.

Yang kedua mungkin saya selalu melibatkan eksistensi pada diri saya tanpa pernah melibatkan betapa pentingnyan norma norma essensi tersebut
Ingin terlihat benar dari kebenaran dan takut salah dari kesalahan sudah menjadi bumbu egoisme sehari-hari.

saya baru menyadari bahwa itu memang tidak baik dalam konteks perubahan atau ngaji diri, Orang tuaku selalu mengatakan bahwa kejujuran dan kesabaran bisa merubah apapun, padahal dari dua hal itu kita sudah mendapatkan tabungan yang sangat luar biasa, memang pada dasarnya kita tak pernah puas dalam hal apapun ingin terlihat lebih dari kelebihan padahal semuanya memang sudah diatur pada kapasitasnya masing masing.

Hati hati dengan eksistensi karna ketika masuk kedalam lubang yang terlalu berlebihan kita tidak akan pernah tau siapa kita sebenarnya?

Sebaiknya Kenali diri kita dan untuk apa tujuan hidup, Hidup bukan hanya tentang uang dan cinta saja masih banyak hal yang lebih dari itu, kita dapat belajar bagaimana memahami keinginan kita yang sebenarnya.

mencari memang bukan hal yang mudah
namun percayalah dalam titik itu kita
pasti akan menemukan sebuah cerita dalam cerita



















Retrogresi


Tertekan memang akan membuat kita semakin terpuruk dengan keadaan namun jangan pernah takut atau menyerah pada kondisi apapun, kamu harus bangkit dan bangun kembali, memang sangat tidak mudah keluar dari zona seperti itu, cermati apa yang membuat kamu tidak bisa keluar dan bangkit ? Siapapun yang pernah merasakan kesuksesan pasti akan merasakan kegagalan yang sangat luar biasa Karena saya berpikir jiwa tanpa tekanan memang tidak akan pernah berkembang dalam hal apapun.


Tekanan memang selalu ada pada kehidupuan siapapun, namun tekanan itu tidak akan pernah sia sia semuanya akan berguna pada pembentukan diri yang akan kita rasakan,untuk mendapatkan  perubahan memang tidak ada yang sekali jadi namun semuanya pun membutuhkan proses yang sangat panjang.

saya pernah mengalami tekanan yang sangat hebat, waktu itu saya membuang kesempatan yang sangat berharga dimana saya menghancurkan impian orang tua saya sendiri dengan sebuah kesalahan besar yang saya buat.

dengan gagalnya di bangku perkuliahan saya merasa bahwa tekanan ini yang membuat saya tidak akan bermimpi kembali, karena tekanan itu sangat hebat
saya merasakan kegagalan di 2 universitas sekaligus

banyak kesakitan yang saya rasakan dari mulai tidak dihargai oleh lingkungan maupun diri sendiri, kegagalan itu membuat jiwa saya tertekan pada keinginan, keinginan yang sulit untuk dilakukan kembali,karena saya telah menghancurkan kepercayaan orang tua saya sendiri.

banyak proses yang saya lalui untuk melawan tekanan ini
dimulai dari menyepi, berjalan dan berlari, saya berpikir jika tekanan ini dibiarkan saja maka saya akan hancur lembur bagai manusia yang tak punya mimpi dan tujuan untuk hidup.

merubah pola hidup adalah salah satu cara agar memperbaiki kesalahan kesalahan yang pernah diperbuat, saya meninggalkan zona yang membuat saya nyaman, karena awal mula dari kegagalan adalah faktor dari kenyamanan saya sendiri.











ketika kita mendapatkan tekanan apapun pasti awalnya akan merenung mudah menyerah dan tertidur namun biarkan hal itu terjadi , biarkan jiwa ini merasakan dan hati ini tersakiti , tidak usah takut dengan kegagalan yang dirasakan karena sebuah keberhasilan memang seharusnya berteman dengan seribu kegagalan terlebih dahulu.

entah kemana tujuan ini terhenti
mencari berbagai macam yang bersifat urgensi
ada banyak momen yang membuat berseri seri
seakan jati diri terbawa dalam komposisi

waktu ke waktu tak bisa terhenti dalam transisi
mebawa syair berlabuh dalam segelas kopi
obrolan malam dan nyanyian tak pernah terlewati
merenungi hidup dan fajar pagi

bait ke bait kurakit dalam penyesalan diri
melawan dogma lingkaran mati suri
berbagai librani ku singgahi
memberi candu bahwa hidup memang banyak arti
nostalgia memang tak pernah terhenti
merayakan kebahagiaan yang ditangisi
ada senyum yang kunanti
agar kelak mengerti tentang simphoni

dan jangan pernah tertidur dalam kondisi tertekan karena bagi saya ketika kita tertekan itu sudah menjadi modal utama dalam perubahan yang ingin kita bangun,  dari tertekan akan muncul pikiran
dari pikiran akan tumbuh ketakutan
dari ketakutan akan muncul kegelisahan
dan pada akhirnya kegelisahan akan memunculkan kemauaan dari diri kita untuk berjalan kembali.

dari kemauaanlah kita akan tau titik temunya, kemuaan akan perubahan dan perjuangan untuk hidup dalam menghidupkan.  

saya selalu membunuh ketakutan itu agar tidak berkembang biak dengan cara saya sendiri, banyak hal yang selalu saya lakukan dari mulai memotret yang bersifat kemanusiaan dan mengahabiskan waktu di alam bebas.

dari hal memotret saya mendapatkan pelajaran bahwa di atas langit masih ada langit dan di bawah tanah masih ada tanah
dan dari alam bebas saya merasakan kedamaian yang setidaknya saya bisa rasakan sendiri, dari dua hal cara itu yang saya sukai memang tidak lepas dari sebuah proses, jadi untuk mencapai apapun kita harus menghargai proses terlebih dahulu.  

jadi untuk apa kita takut pada tekanan.

sudah jangan terlalu lama menyalahkan akan kesalahan sendiri
lebih baik dengarkan apa kata intuisi karena hati tidak akan pernah berbohong tentang mimpi

lepaskan
lepaskan
dan lepaskanlah
semua beban yang saat ini kita rasakan ,...

Jangan pernah mempersalahkan siapa yang menolongmu dan siapa yang peduli dengan kita,karena yang bisa menolongmu untuk melangkah adalah kakimu dan tuhan kita sendiri.

percayalah seberat apapun bebanmu
kita pasti keluar dan berjalan kembali
kita ini manusia
dan kita ini berguna
karena manusia yang dilahirkan tidak ada yang sia sia
keluar dalam badai memang tidak mudah, namun badai pasti akan berlalu






















Terbuang dari kota sendiri

aku tinggal di bandung dari sejak tahun 1998, orang tuaku bilang aku memang dilahirkan di kota ini, dan akupun dibesarkan dari keluarga yang tidak bisa lepas dari kata kedisplinan, wajar karena ayahku seorang sipir, mungkin maksud dari kedisplinan yang ayah berikan pada saya karena setiap hari selelau disuguhkan dengan orang orang yang ada di dalam tahanan karena akibat dari kesalahannya sendiri ,mungkin itu salah faktor agar anak-anaknya tidak seperti orang orang  yang di dalam tahanan itu.

jujur saja dari kecil saya memang tidak bisa hidup disiplin entah apa yang membuat ajaran kedisplinan ayah saya tidak masuk, mungkin dari tekanan yang cukup kuat yang membuat saya ingin keluar dari zona itu, bukan berarti ayah saya gagal dalam mendidik tetapi ini kesalahan atau keegoisan saya sendiri.

selain kedisplinan yang ayah berikan beliau juga selalu memberi  kasih, kisah dan cinta terhadap kota ini, selepas ayah pulang kerja ia selalu mengjak saya mengelilingi kota ini, dimulai dari jalan braga sampai cibaduyut, namun tidak hanya soal mengegelingi jalan saja ayah pun selalu memberitahu sejarah sejarah  yang cukup luar biasa, hampir setiap libur kerja saya selalu diajak untuk mengujungi museum atau bangunan serbaguna seperti  museum sribaduga dan gedung teater rumentang.
dari hal itu saya mendapatkan sebuah pelajaran  yang luar biasa bagaiamana saya diajarkan untuk mencintai kota ini agar kelak ketika saya tumbuh besar tidak lupa dengan kota ini, mungkin itu yang saya tangkap dari cara ayah mengenalkan kota ini terhadap saya.

saya tumbuh besar seperti apa yang di harapkan orang tua saya sendiri, satu persatu saya berhasil meneyelsaikan tugas saya sebagai anak, salah satu nya dari pendidikan, namun ketika saya baru menyelsaikan di bangku sma waktu itu memang ayah saya sudah nampak tua,     tetapi walau ayah nampak tua dia selalu bersemangat menikmati kehidupan ini tak pernah ada kata mengeluh pada dirinya.
tiba dimana harinya ketika semua orang pasti tidak siap dengan cobaan ini, merelakan orang yang dicintai pergi untuk selamanya.   

Siang itu ayahku tergeletak di lantai, jiwa dan raganya merintih menahan rasa sakit yang di deritanya, mulutnya bergetar seakan garis hidupnya akan berakhir dan matanya menangis ketika tau bahwa tuhan akan menjemputnya untuk pulang, perjuangan ayahku tidak sendiri agar tetap bisa bertahan hidup ada aku dan ibu yang tetap setia menemani untuk berdoa dan mengharapkan keajaiban, meski siang itu terasa panas sekali aku dan ibu tidak lelah untuk menunggu dan berharap bahwa nasib baik akan datang pada ayahku, semua doaku dan ibu pupus sudah ketika tau bahwa ayah menghebuskan nafas terakhirnya, siang itu seakan menjadi saksi hari yang terburuk dialamiku dan ibu.
jiwaku dan ibu mulai terpukul akan kepedihan seakan tidak bisa menerima kenyataan bahwa ayah memang telah pergi, akan tetapi wajah ayah yang pucat itu seakan menamparku dan ibu untuk bisa menyadari. 

"bahwa tidak semuanya kepergian harus diiringi dengan sebuah tangisan ", ragaku mulai tergerak menghampiri ibu mencoba untuk menenangkan hatinya yang terpukul, "karena dengan kepala tegak dan doa itu lebih baik dari sebuah tangisan", kusediakan bahuku agar ibu bisa merasa lebih tenang.

Ketika aku dan ibu sudah mulai mennyadarinya kukabarkan secepat mungkin pada saudara dan tetangga rumahku tentang kepergian ayah.

Hari semakin sore tetangga rumahku mulai membantu dan menenangkan hatiku dan ibu yang terluka. Ucapan belasungkawa itu datang dari mana - mana , dari lisan, bunga maupun media seakan mereka mencoba untuk menjadi penyemangat aku dan ibu agar tetap tegar dan sabar, banyak orang yang bilang ayah itu baik dan kuyakin dengan semua "kebaikan yang ayah lakukan akan memudahkan jalan menuju surga yang di janjikan hanya untuk orang - orang baik".

Hari mulai petang, kumandikan ayahku untuk terakhir kalinya aku siram dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan air yang penuh kasih sayang dan doa , ku sholatkan ayahku dengan ketulusan dan keesokan harinya kuantarkan ayahku ke tempat istirahatnya dengan sebuah harapan dan cinta agar bisa tertidur dengan tenang dan bahagia.

mengapa hatiku bergetar mendengar suara terkahirmu
mungkin jiwa ini tertampar
agar aku bangun dan menghampirimu

mengapa jiwa ini terguncang
bila aku melihat wajahmu
sedangkan kau telah hilang
menghapus harapanku

kata orang cinta mesti berkorban
tapi telah kulakukan
kutundukan kepala dengan cita
dan ku angkat tangan dengan harapan dan cinta

agar kau tenang disana
semenjak kepergian ayah  saya dan keluarga pergi meninggalkan kota yang saya cintai ini, memang  untuk urusan siap atau tidak siap saya sungguh tidak siap karena masih banyak cita dan cinta yang belum usai di kota bandung,  namun dalam hal apapun memang harus selalu ada keputusan saya dan ibu lebih memutuskan untuk tinggal bersama nene di kota garut.
bukan karena saya tidak siap untuk hidup survival atau sendiri di kota ini melainkan saya ingin menggantikan perah ayah di dalam keluarga saya sendiri  setidaknya  saya selalu ada ketika ibu kesusahan.

hal itu mebuat saya berpikir keras
apa bisa saya hidup di disana
apa mampu saya bahagia disana

hari ke hari saya selalu mencoba mengenali diri saya sendiri
dan ternyata ketika saya tinggal bersama nene tidak membuat saya bahagia
bukan berati saya tidak mau berkumpul dengan keluarga, mungkin lebih ke faktor  cita dan cinta yang membuat saya dibuat gelisah,  saya muak dengan kegelisahan yang selalu saya dapatkan dan hal ini pun yang membuat saya sulit untuk berjalan,  saya mencoba ingin keluar dari zona seperti ini saya mencoba untuk mengahabiskan waktu di alam bebas agar pikirin ini medapatkan pikiran positif walau sedikit.

Tenangkan hati dalam kelembutan pohon oak yang bersinergi
Membayangkan keluh kesah yang membatasi diri
Lingkaran api menghangatkan kembali sebuah mimpi
Untuk berpikir bagaimana berjalan kembali

Alam tak pernah ingkar janji
Memberi pesan damai untuk bangkit lagi
Bahwa harus ada yang diselamatkan di hari nanti
Tamparan keras bahwa hidup harus libatkan hati bukan ambisi

Malam sudah malam masih tetap bergelut dengan intuisi
Berbaur dengan keresahan yang sudah terjadi
Dinamika memang tidak bisa lepas dari peristiwa
Memutar history agar lebih baik lagi untuk waktu yang tersisa

Alam menarik keras untuk merebahkan tubuh
Seakan memukul bahwa jiwa tak boleh menjauh
Bisikan terasa kilat Bahwa sakit tidak akan menjadi kesakitan
Dan menyadarkan diri bahwa bahagia tidak akan menjadi kebahagiaan

terbuang dari kota sendiri sama halnya ketika kita terusir secara harus di rumah sendiri.
awalnya saya tidak mau harus meninggalkan kota ini namun saya tidak ingin juga melawan arus ini, dan saya lebih memutuskan untuk mengikuti arrus ini agar saya dapat melihat dan merasakan di muara mana arus ini berhenti, rumah saya memang sudah tiada namun bukan berarti mimpi mipi saya hilang begitu saja,  dan jarak garut- bandung pun tidak terlalu jauh saya bisa datang kapan saja untuk kembali ke kota kelahiran saya sendiri.

Suara lembut terdengar di penghujung malam
Merintih, menangis dan meratapi kehidupan
Terlempar dari kenyaman dan berpijak dalam kesakitan
Jiwa nya terpukul dalam keadaan
Nyaman kini tak nyaman

Malam ke malam ia selalu berangan - angan
Kini ia berteman dalam kesepian
Membuncah poros hidup yang terlalu dalam
Segelas kopi tak lagi membuat ia menjadi nyaman

Mimpi -  mimpi kini terperangkap dalam ketakutan
Terpenjara dari dogma - dogma hayalan
Memaki deru waktu dalam teriakan
Gaduhnya jiwa membunuh harapan

Angin malam menusuk kehidupan
Bintang malam kini tak lagi terang
Terdampar dalam lorong - lorong
Menampar isi otak yang terlalu kosong


Langkahnya kini menjadi kilat dalam perubahan
Doa doa nya cukup kuat agar tak mati dalam ketakutan
Wajah nya pucat dalam penyesalan

Memang dalam perubahan tidak ada yang bergerak sekali jadi namun jangan terlalu memikirkan hal itu, pikirkan saja  tentang fase fase yang akan terjadi.
Apa siap ?
Apa bisa  ?
Apa mampu ?

Coba renungkan dengan baik-baik Jika sudah percaya dengan jawaban kita sendiri, lakukan sekarang juga karena berjalan bukan tentang menunggu hari, waktu dan moment tertentu , lakukan sekarang juga!, percaya dengan diri sendiri adalah satu kunci untuk bertahan dalam ketakutan Jika kita tidak percaya dengan diri sendiri maka untuk apa kita berkelana dalam mimpi.
namun dengarlah hidup bukan hanya tentang memperjuangkan kebahagiaan sendiri ada hal lebih dari itu, carilah nanti pun kita  akan menemukan dengan sendirinya.

Jika sudah menemukannya perjuangkanlah karena kebahagiaan yang semestinya adalah hal yang seperti itu.
memperjuangkan kehidupan didalam kehidupan, merawat kebahagiaan didalam kebahagiaan
Ketakutan memang selalu menyembunyikan arti dari kehidupan yang indah ini, namun jika kau sudah mematikan ketakutan itu kau akan tau bahwa kehidupan ini memang benar benar harus di rawat agar kebahagiaan ini tidak cepat lumpuh dalam ketakutan.















ada rayya di kopi progo





wanita itu hilang tanpa jejak
mengirim air mata ke cakralawa dan lembut bagai bianglala
dihufuk  matanya keras dan fana
bercadar pada masa lalu yang enggan bercerita
progo menjadi saksi dalam pertemuan dua insan yang seharusnya tidak untuk di pertemukan sama sekali
kukira progo akan mengobati raga yang pernah tersakiti
kupikir progo akan melahirkan senyuman yang penuh arti
namun progo hanya memberi  warna yang harus diciptakan sendiri



wanita itu pernah singgah didalam ruangan atau dimana biasa saya mengeluarkan ekpresi  sehari sehari dan kebetulan wainta itu adalah mantan kekasih sahabat saya sendiri,  saya pun tidak terlalu benar benar mengenal wanita itu lebih jauh , namun dengan keharmonisan tempat yang teman teman saya ciptakan mungkin rasat antara satu sama lain bisa terhubung tanpa direncanakan, dan mungkin juga sering nya sahabat saya membawa wanita itu ketempat tongkrongan membuat saya dipaksa untuk mengenalnya.

tiba waktu nya ketika sahabat saya memutuskan sendiri  dan saya pun tidak terlalu ingin ikut campur kedalam urusan asmara mereka. seperti biasanya ketika ada yang luka maka tak ada yang harus disapa,  begitu juga dengan kisah asmara saya sendiri. karena pada fase waktu itu saya dan teman teman mungkin sedang merasakan pikiran dan rasa yang labil.

tibalah dimana waktu saya harus benar benar fokus bekerja untuk janji saya sendiri agar tahun depan bisa melanjutkan pendidikan dari uang yang saya kumpulkan sendiri,  namun wanita itu hadir menanyakan kabar dan pekerjaan pada saya, entah apa  yang membuat wanita itu menanyakan hal itu pada saya , mungkin bisa dibilang ia jenuh dengan keadaan yang membuat dia harus bangkit dari tempat tidur dan mencari aktivitas yang sedikt bisa mengurangi kejenuhannya, tanpa banyak pikir panjang  dan memang kebetulan di tempat kerja saya sedang membutukan karyawan baru maka akhirnya saya bisa membantu dia untuk bekerja,  oh iya saya  bekerja di kopi progo sebagai pelayan awalnya saya menginginkan posisi sebagai barista dan akhirnya hal itu tidak sesuai ekpetasi  saya sendiri karena harus ada beberapa prosedur yang harus saya kuasai.

dan akhirnya wanita itu diterima di posisi yang sama dengan saya  dengan di terimanya ia di kopi progo banyak yang bilang bahwa kehadiran ia sebuah anugerah untuk kopi progo
karena ada wanita cantik yang bisa membuat hari hari di progo menjadi berwarna, ah bagi saya itu hanya bualan lelaki yang selalu dikeluarkan ketika memang benar benar harus dikeluarkan,
dan dari sinilah keakraban saya dengan wanita itu benar benar terjalin , namun saya sedikit tidak tega melihat ia membawa barang yang cukup berat dan membersihkan tempat kotor pada awalnya saya tau bahwa ia belum pernah melakukan hal yang seperti ini , namun saya percaya bahwa ia mampu untuk melakukan apapun.  hari ke hari ia selalu ceria hingga kecerian nya membuat semanggat dalam hal apapun.  dalam waktu senggang pun kami selalu berdikusi tentang masa lalu pribadi maupun kisah asmara, hingga benar benar kami saling mngetahui satu sama lain. 

suatu hari ada mantanku yang mengunjungi progo bersama temannya entah apa yang membuat dia datang ke progo bilangnnya sih dia rindu namun saya mencoba menjaga jarak  pada mantan saya sendiri karena saya tak mau kehadiran ia menganggu pekerjaan saya saat ini,  jaga jarak yang saya lakukan ternyata berhasil membuat ia semakin tidak nyaman, namun ila menyakan wanita itu

“ dia siapa?  , kenapa ga ditemenin”
dengan mata kosong saya jawab
“ dia mantanku la”
sontak dengan wajah kaget ia balas perkataanku
“ cantik juga yah dit”
saya tak heran dengan jawaban ila memang nyatanya dia sangat cantik namun saya bukan lelaki yang suka melihat kebelakang.
namun ada perkataan ila yang sampai saat ini saya tak bisa lupakan
“ kalo sayang sama orang tuh jangan di sia siain yah dit “
dengan wajah kebingungan saya hanya bisa mengangukan kepala
satu minggu sudah saya lalui di progo dengan ila
banyak kejadian- kejadian yang membuat saya bahagia disana mungkin begitu pula dengan ila
pada awalnya hanya bahagia dalam kontek pekerjaan.

saya masih dimana suatu hari saya pergi ke rumah ila karena alasan ingin melongok ila yang saat itu sudah dua hari tidak masuk kerja , kepergianku ke rumah ila tidak berjalan dengan mulus karena pada  hari cuaca memang sedikit tidak bersahabat dengan turun nya air hujan saya memaksan untuk bisa sampai di rumah ila, sesampainya saya dirumah ila , ia menyabut saya dengan baik dan mengjinkan saya masuk kedalam rumah walau saat itu keadaan rumah sedang tidak ada siapa siapa hanya ila sendiri, tak pikiran pikiran negatif dari pikiran saya , yang saya pikirkan hanya kesehatan ila sendiri.  dengan sambutan ia yang sangat baik ila menawarkan makan pada diri saya , dan memang kebetulan pada saat itu perut saya sedikit kroncongan

“ apa kamu lapar dit “
sontak memebri jawaban tanpa berpikir panjang
“ iya la perut saya sedikit kelapran”
tanpa pikir panjang dengan gaya koki yang ila miliki ia bergegas kedalam dapur untuk membuat sebuah hidangan untuk saya , namun pada saat memasak entah apa yang membuat ila berteriak
mungkin tangannya terkena oleh minyak panas ,
selesai sudah ila bertarung di dapur
ia datang dengan membawa makan
“ nih makan dulu dit”
tanpa basa basi
“ hartur nuhun ila “

saya lupa lagi dengan makanan yang ila suguhkan mungkin saya jawab bahwa itu adalah tenderloin, 
dengan lahap saya menghabiskan makanan itu , tak terasa makanan itu habis sampai piring nya bersih mengkilat dan sesudah makanan saya langsung tanya bagaimana dengan kondisi kesehatan ila
“ bagaimana dengan kesehatnmu la”
ia menjawab sembari wajahnya yang terus terusan memang laya handphone
“ aku baik baik aja ko dit, hanya saja bada sedikit tidak enak”
sontak mendengar kesehatan ila saat itu saya menjawab dengan nada yang lembut
“ kamu harus banyak istirhat la jangan terlalu cape dalamkerja maupun pikiran “

dan entah alasan apa yang membuat saya berani mengatakan hal itu
namun bagi saya itu hal wajar karena dengan ila itu adalah teman kerja.
tak banyak waktu yang saya habskan di rumah ila , waktu sudah malam saya ijin pamit untuk pulang namun dalam intuisi saya sedikit tidak tega meninggalkan ila sendirian dirumah begitu saja ,namun mau apalagi pada saat itu waktu memang sudah malam.
dijalan saya sempat berpikir bahwa kondisi ila yang sedang sakit tapi mau sempat – sempatnya membuat makanan untuk saya, timbullah kepedeaan saya saat itu juga

apakah ini pertanda ?
apakah ini sinyal ?
apakah ini ?
apakah ini ?

aah sudah dit kamu hanya melamun dan belum tentu lamunanmu itu benar.
kupercepat lajuan motorku pada saat itu karena memang badan ini sudah membutuhkan tempat tidur.
keesokan harinya  saya berjumpa lagi dengan ila di progo, ia menyapa saya dengan sebuah senyuman yang sangat indah dan entah apa yang membuat saya sedikit semangat kerja pada hari itu apakah mungkin efek dari senyuman ila .

dari senyuman ila pada pagi itu, saya sampai membayakan ketika saya pulang ke rumah namun saya berpikir panjang saat itu, jangan terlalu memakai rasa karena itu tidak baik ila itu mantan pacar dari sahabatku sendiri, jangan terlalu jauh dit ada hal yang harus kamu jaga dari sahabatmu sendiri, namun saya tidak munafik dengan hal ini , dari senyuman dan kebaikan ila saya benar benar jatuh hati pada ila, namun saya dibuat kebingungan kembali dengan sosok sahabat saya sendfiri dan akhirnya saya memutuskan untuk menjaga rasa ini didalam diri sendiri.
suatu hari ila jatuh dengan salah satu pengunjung progo yang memang setiap hari nya lelaki itu selalu mengahbiskan waktu di progo bagi saya lelaki itu memang lebih tampan dari diri saya sendiri namun saya sedikit kecewa dengan hati ila yang memilih lelaki yang berparas sepertiorang korea, tapi tidak apa apa karena itu pilihan ila sendiri, kalo kata kata telenovela yang sering baca maupun dengar “ kalo kamu bahagia aku juga pasti bahagia “ mungkin itu kutipan terbaik dari saya untuk ila,
akan tetapi berteman dengan kebohongan memang selalu tidak menyenangkan saya dibuat cemburu sendiri oleh lelaki yang biasa saya sebut korea , ingin sekali saya pukul namun siapa saya , saya bukan siapa siapanya ila , saya hanya teman yang mungkin ila anggap hanya biasa biasa saja, dan akhirnya saya sadar diri untuk apa mencintai kalo hanya untuk diri sendiri dan untuk apa juga bahagia jika tak ada yang di perjuangkan.

perjuangan saya pada ila masih kosong sama sekali belum di perlihatkan karena saya harus selalu menjaga kebaikan sahabat saya sendiri , namun rasa ini masih saja mengatakan suka , suka dan suka. ah sudahlah dit lupakan ila lupakan korea dan lupakan hatimu itu , saya mencoba menutup rapat hati saya sendiri , dan akhirnya saya berhasil untuk tidak mengungkapkan perasaan saya pada ila, karena bagi saya untuk apa mengungkapkan  intuisi jika tinta itu dibunuh oleh ketakutan sendiri



CHAPTER 1 ......
               


*Progo*









Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...