Selasa, 23 Oktober 2018

Cahaya bukan di atas namun ada di ragamu sendiri


angin itu menghempas hayalan ini
menumpahkan tinta yang tercampur dalam segelas kopi
raga tersontak akan teriakan yang ada pada diri
menahan tangisan yang tak pernah terhenti
kini puisi dijadikan alat dalam perjuangan sendiri
melawan dogma yang bersifat urbanisasi
polemik memang tak pernah terhenti
berjuang dalam rayya yang tak pernah direstui


kita pasti akan merasakan dimana fase yang tidak menyenangkan  dimana sebuah keinginan tidak bersahabat dengan realitas yang terjadi pada kita, mengejar mimpi memang sangat diperlukan karena dari mimpi kita akan tau bagaimana rasa nya berjuang , namun dari semua itu kita tidak bisa lepas dari yang namanya keresahan atau kegelisahan hal itu tidak akan pernah lepas dari dinamika atau proses perjalanan dalam menggapai apapun,  namun jangan pernah mengalah terhadap keresahanmu sendiri karena mengalah pada keresahan sama saja kau menolak pada perubahanmu sendiri, berteman dengan keresahan itu sangat menyenangkan kau akan tau bagaimana rasanya terbuang dari kenyamanan dan menyepi dalam keramaian,  namun saya akan sedikit mengutip kata dari muhamad gahdi disini dia pernah mengatakan “ definisi kesepian bukan berarti kau hidup sendiri dalam kegelapan namun tidak mempunyai rasa tanggung jawab terhadap sosial.
perspektif ia hampir sama dengan apa yang saya pikirkan saat ini kerena memang benar kesepian yang sebenarnya adalah bukan merasa hidup  sendiri melainkan tidak mempunya rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri atau sosial, maka jangan takut dalam keresahan karena hal itu adalah salah satu cara agar kita berkembang ke arah yang lebih baik.


meluruskan raga yang seharusnya dihidupkan bukan di kembangakan dalam kepuasaan karena dalam kehidupan tidak akan pernah ada habisnya, hidup untuk menghidupkan adalah salah satu cara untuk melawan keresahan atau ketidakmampuan yang tertanam pada diri, lawanlah dengan kabaikan bukan amarah, hati hati dalam mengambil langkah karena egomu bisa membunuh apa yang kamu inginkan , jangan pernah merasa puas dalam hal apapun karena hidup itu penuh dengan pembelajaran hingga kematiaan itu tiba.

percayakan semuanya pada diri sendiri karena berjuang dalam keringat sendiri itu lebih menyenangkan, jangan terlalu percaya terhadap manusia , percayakan semuanya pada maha pencipta
semuanya jawaban yang kamu inginkan sudah ada disana, tinggal kau mencari dan temukan.

kamu pasti bisa karena cahaya itu ada dirimu sendiri
pantulkan sinarnya pada siapapun
karena dunia ini membutuhkan cahaya kedamaian bukan cahaya buatan yang di propagandakan hanya untuk kepentingan sendiri atau golongan tertentu.











Minggu, 07 Oktober 2018

Melawan ketidakmampuan



Benturan yang tiada henti
Jiwa terkapar dalam mimpi
Senyuman malam mengkebiri
Bahwa raga harus bangun dari ilusi

Memang tak ada yang indah dalam tekanan librani
Tertidur memang bukan solusi
Namun dinamika terus menghantui
Merasakan pahitnya akan kesalahan sendiri

Aku memang jalang yang terbuang dari kumpulannya
Namun aku bukan pecundang yang tertidur lemas tanpa perjuangan

Memberanikan diri  untuk belajar adalah salah satu cara agar raga ini tetap berkembang pada kehidupan, banyak proses yang harus dilalui  dari  yang tidak tau menjadi mengetahui memang tidak ada yang gampang ataupun instan pada fase fase tersebut  kita memang dituntut harus percaya diri pada apa yang ingin kita ketahui saat ini, karena tak ada perjuangan yang dilahirkan dari jiwa pemalas.  

“Seorang pemenang tidak pernah lahir dari  jiwa pemalas”  itulah salah satu kutipan yang saya sering dengarkan di televisi, memang benar seorang pemenang tidak pernah lahir dari jiwa pemalas, revolusi pun tidak pernah hadir dalam tempat tidur,  kamu harus bangkit dalam dirimu sendiri karena itu yang akan menyelamatkanmu saat ini bahkan sampai waktu yang panjang,

Banyak yang ingin menjadi pemenang dengan menghabiskan waktu dengan berlatih sekeras mungkin,  karena tujuan apapun yang kita inginkan semua nya bisa terjadi kecuali melawan tuhan, sesungguhnya  “manusia yang dilahirkan ke bumi  tidak ada yang sia sia”  semuanya sangat berguna sekali.

percaya pada kakimu sendiri jangan pernah merasa bahwa kamu tidak bisa melakukan apa- apa, kamu ini mampu dan bisa, yang membuat dirimu gagal adalah munculnya ketakutan pada jiwa sendiri, ketakutan akan kegagalan atau ketakutan dalam persaingan.

Hiraukan atau tinggalkan semua yang bisa menghambat tujuanmu fokuskan setiap langkah yang dilalui karena  sebuah perjuangan tidak pernah mengenal arti kenyamanan dan jangan biarkan ketakutan itu berkembang biak, membunuh nurani,pikiran dan mimpi tak ada yang salah dalam dirimu yang salah hanya ego sendiri, bicaralah pada intuisi karena suara hati tak pernah berbohong tentang mimpi, lepas, lepaskan dan lepaskanlah apa yang  selama ini membuat dirimu sulit untuk melangkah.









Rabu, 03 Oktober 2018

Tertekan dan Pikiran



Mengalami fase-fase yang tersulit mungkin semua orang pun pernah merasakan dan mengalaminya, masalah memang membuat orang semakin sulit untuk berpikir dan berjalan, ada yang tertekan dengan keadaan dan pikiran yang terlalu liar, memang sangat susah untuk keluar pada zona tersebut, tapi percayalah yang bisa membuat dirimu keluar dari semua itu hanya kemauaan dan perjuangan, jika hanya berteman dengan ketakutan dirimu akan dibuat sulit dalam penentuan jalan keluarnya namun banyak juga yang bangkit dari masalah adapula yang tertidur dalam ketakutan.
Jangan merasa nyaman dalam kemewahan karena semua itu akan hilang seiring datang waktunya, persiapakan jiwamu dalam menghadapi perputaran kehidupan karena antisipasi dari awal sangat lebih baik untuk menjaga agar jiwa dan pikiranmu tidak punah dalam ketakutan yang akan datang.

Tubuh memang memerlukan nutrisi yang sehat begitu juga dengan pikiran Karena ketika pikiran itu dirawat sama saja kita merawat kehidupan yang kuat, Banyak yang mati dalam ketakutan, ketakutan akan ekonomi, sosial maupun asmara.

Semua itu memang sudah tertanam pada manusia seiringnya dengan kemajuan zaman, namun yang jadi pertanyaan:
apakah kita tidak bisa melawan zaman ?
Apakah kita diperbudak zaman ?

Jika hanya selalu berjalan dalam ketentuan zaman yang sudah ditentukan maka untuk apa kita punya mimpi-mimpi kehidupan yang lebih baik.

jika ketakutan sudah melekat pada raga, yang saya takutkan adalah manusia itu lupa menggunakan logika dan akal sehatnya, contohnya realitas yang kita lihat sehari sehari di lingkungan banyak orang-orang mencuri, membunuh dan memperkosa, itu sudah jadi salah satu bukti bahwa kita memang harus membunuh ketakutan pada raga secara perlahan.

Mungkin banyak membaca buku adalah salah satu solusi agar nutrisi pikiran itu terpenuhi dengan pikiran konten yang positif. Namun apadaya lingkungan kita masih banyak yang apatis terhadap buku.

Perubahan memang tidak ada yang sekali jadi semuanya pun membutuhkan proses jangka panjang,  tapi bangkitlah kamu berhak sadar karena kesadaran yang akan membuat perubahan dalam raga atau jiwamu sendiri, tidak perlu menyalahkan satu sama lain yang patut disalahkan adalah dirimu sendiri, dan  sudah sejauh mana kamu mengubah atau menyelamatkan kehidupan ini agar bisa berjalan ke arah yang lebih baik.

Jika hanya didiamkan saja maka kehancuran itu semakin dekat menghampiri kita semua, kehancuran pikiran, nurani dan lingkungan.
Ayo bangun selamatkan dirimu dan generasi yang akan datang Karena menyelamatkan ragamu sama saja kamu menyelamatkan kehidupan yang akan datang. Jangan terlalu asik dan terbuai dalan kenyamanan dirimu sendiri

Jangan pernah tertidur dalam kondisi tertekan
Karena bagi saya ketika kita tertekan itu sudah menjadi modal utama dalam konteks perubahan, dari tertekan akan muncul pikiran dari pikiran akan tumbuh ketakutan dari ketakutan akan muncul kegelisahan dan pada akhirnya kegelisahan akan memunculkan kemauaan.

Dari kemauaanlah kita akan tau titik temunya, kemauaan akan perubahan dan perjuangan untuk kehidupan.





Terjatuh dan terbangun



Terjatuh dalam keadaan memang menyakitkan Ketika raga ini mulai bangun dalam hal membangun Namun ada satu titik yang membuat terjatuh kembali, Dinamika ini memang sangat luar biasa Selalu memberi arti Bahwa menjadi manusia yang manusia tidak segampang apa yang teori katakan. Membangun adalah urusan nurani bukan kalimat yang diberi, 
Membangun adalah masalah literasi bukan ambisi, saya selalu belajar dalam hal perjalanan dari hal itu saya mendapatkan gambaran bahwa perjalan bukan hanya memperlihatkan tujuan dan perjuangan, banyak hal yang pelajari dimulai dari keindahan, ketulusan, kedamaian dan pulang,

Kesalahan pertama mengapa saya selalu terjatuh mungkin saya tidak selalu melibatkan keindahan, keindahan dalam diri mungkin percaya pada kemampuan diri sendiri.
Saya selalu terlalu berambisius dengan perubahan. 

Selalu melibatkan ke-egoismean saya sendiri, tak pernah melibatkan suara suara lingkungan yang mereka inginkan, bergerak yang tidak melibatkan ketulusan yang ada pada hati dan orang orang yang di cintai. Bertengkar dengan orang orang yang tidak sejalan tidak mau berdamai dengan perbedaan, perbedaan pemikirkan yang membuat pikiran ini dikerdilkan oleh tujuan.

Yang kedua mungkin saya selalu melibatkan eksistensi pada diri saya tanpa pernah melibatkan betapa pentingnyan norma norma essensi tersebut
Ingin terlihat benar dari kebenaran dan takut salah dari kesalahan sudah menjadi bumbu egoisme sehari-hari, 

saya baru menyadari bahwa itu memang tidak baik dalam konteks perubahan/ngaji diri.
Orang tuaku selalu mengatakan bahwa kejujuran dan kesabaran bisa merubah apapun, padahal dari dua hal itu sudah menjadi tabungan yang sangat luar biasa, memang pada dasarnya manusia tak pernah puas dalam hal apapun ingin melebihkan dari kelebihkan padahal semuanya memang sudah diatur pada kapasitasnya masing masing.

Hati hati dengan eksistensi karna ketika masuk kedalam lubang yang terlalu berlebihan kita tidak akan pernah tau siapa kita sebenarnya ?
Sebaiknya Kenali dirimu dan untuk apa tujuan kamu hidup . Hidup bukan hanya tentang uang dan cinta masih banyak hal yang lebih dari itu semua, saya tidak akan menjawab semuanya disini karena setiap manusia mempunyai pengalaman yang berbeda beda, dan saatnya sekarang kamu pikirkan dan kerjakan hanya itu yang bisa menyelamatkan pikiranmu.






Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...