Selasa, 20 Maret 2018

bersetubuh dengan eksistensi

angin pagi mulai berhembus ke penjuru pertiwi
membangunkan tuan dan puan yang apatisi
akan kebodohan realitas sosial dramaturgi
dimana rusaknya diri tidak disadari akan hadir nya modernisasi

pemburu eksistensi bermimpi dalam ambisi
memanah rasa kemanusiaan diri
tak peduli orang kelaparan
yang penting tuan dan puan dikenal orang yang sedang beronani dalam heroisni

kini matahari berhasil membakar pertiwi
membuat tuan dan puan lupa diri
akan hangusnya rasa peduli
hilangnya kemanusiaan
membuat tuan dan puan lupa bernyanyi
bahwa hidup bukan untuk diri sendiri

padam nya intuisi membuat tuan dan puan lupa untuk berdiri
bahwa hidup memang harus saling berbagi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...