Minggu, 03 November 2019

Aku ingin bicara

Aku punya mimpi dan masihlah mimpi
Punya teka-teki cinta dari bebatuan yang menimbulkan api 
Meskipun selalu memaki bait demi bait dramaturgi
Aku punya kisah dan masihlah untuk terkasih
Punya riwayat kelam dari air mata matahari
Meskipun lembah kedamaian memagari rindu yang gugup
Aku punya cinta dan masihlah cinta untuk manusia
Punya jejak harmoni pada nada yang sunyi
Meskipun malam memukul jagat pelita kelopak matamu
Aku punya salah dan tetaplah bermasalah
Punya gelombang tenang walau bertepi dari bisingnya pembalut diksi
Meskipun kincir angin berada di menara yang tinggi
Aku punya berani dan tetaplah di kebiri
Punya asas dan cita pada masa muda
Meskipun ribuan sepi menghatam isi kepala
Aku punya mimpi untuknya
Berjalan bersama lalu menyapa segala sudut dunia
Walau harga kebutuhan dapur melambung tinggi
Aku punya cinta untuknya
Punya rumah kecil di pelosok desa
Di kelilingi kupu - kupu dan segala lembahnya
Agar bisa menepi dari bisingnya kota
Aku punya rindu untuknya
Menikmati segala panas dan dinginnya dunia
Ku pasang panel surya di dalam tubuhmu
Sebab harga listrik melambung tinggi karena jantung kita bukan dari bara nya batu

Aku punya dia
Dia punya mereka
Dan hari ini aku ingin bicara
Aku mencintaimu dengan merdeka. 

Aditya permana
Bandung, 2 november 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...