Minggu, 18 Agustus 2019

Rindu yang menggugat #35

Kekasihku,  taman -  taman indah kini di manipulasi
Teriakan asma untuk ego pribadi
Kepalkan sayap pada nama timur ke barat dan kita mati pada budaya sendiri

Kekasihku, peradaban ini sangat menyedihkan
Tebas pedang pada penguasa
Lalu melanggar koper aturan
Sang pemilik semesta

Agama di politisasi
Cinta di politisasi
Sungai di politisasi
Dan gunung di gunduli

Kekasihku, dalam puisi ini aku merindukan teriakan pemuda yang mengabarkan bola mata kelaparan di pelosok desa,  bahwa rusaknya moral telah melupakan kemanusiaan sejahtera di bumi pertiwi

Kekasihku,  teriakan agama dan tuhan terdengar hingga tanah ke sungai, tapi mereka buta pada jeritan agraria yang bersuara kemiskinan dan penindasan

Kekasihku,  aku ingin menggugat rindu ini  pada ramai dan sepi stigma rembulan yang menari
Karena sejatinya raga yang hina akan selamat jika mempunyai rasa kemanusiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...