Senin, 05 Agustus 2019

Rindu yang menggugat #20

Kita sama sama pernah terluka,  terluka dalam kata cinta maupun lara
Kita sama sama pernah terbawa pada poros hibernasi yang terlalu dalam
Kita sama sama lernah dalam kata romansa yang mereka katakan
Kita sama sama berpaling dari candunya kecantikan maupun ketampanan
Kita sama sama dibuat tidak peka bahwa kita memang saling suka

Aku tidak ingin mencintaimu terlalu jauh,  aku tidak ingin cinta ini melebihi kapasitasnya,  aku hanya ingin menjaga,  merawat dan mencintainya dengan sesederhana mungkin. 

Ya inilah aku, bukanya aku tak ingin berteman dengan kata cinta,  aku takut setelah mengenal kata cinta akan membawamu kedalam lubang kesepian,  aku takut membawamu kedalam penyesalan  dan aku takut membawamu pada tiang tiang kekecewaan

Maafkan aku,  aku memang mencintai namun apadaya jika jiwaku masih damai dalam lubang yang sepi
Maafkan aku, aku memang mencintai namun apadaya jika hati masih ingin mendekatkan pada illahi
Maafkan aku, aku memang mencintai namun aku takut kamu terluka dan ternodai
Maafkan aku

Kekasihku, pergilah
, jika singgahmu hanya ingin melihatku terbang saja
Kekasihku, pergilah
, jika nadamu hanya bersuara untuk kemewahan
Kekasihku,  pergilah
 jika  imajimu hanya menusuk kesombongan

Jika kau memang benar benar mencintai sadarkan aku dalam sepi
Jika kau memang benar benar mencintai bantu aku untuk berlari
Jika kau memang benar benar mencintai aku ingin kita masuk kedalam lubang yang suci membuat hati tergetar dalam kalimat " saya terima nikahnya dia dengan separakat alat sholat dibayar tunai" , aku ingin seperti itu,  jika tidak siap tinggalkan aku,  aku akan menyepi kembali...  Selamat malam kekasihku, tetaplah berjalan dan jangan takut sepi.

-ADITYA PERMANA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...