sejatinya perjuangan : Tidak ada manusia yang di lahirkan sia-sia, Aku mencintaimu.
Senin, 28 Januari 2019
Permata yang hilang
Andaikan puan mendengar jerita jiwa saya mungkin puan akan mengerti mengapa saya memilih menyepi?
Andaikan puan baik hati mungkin puan masuk akan menyadarkan saya dari sepi ini?
Andaikan puan mengerti mungkin tak ada lagi orang yang menggangu kesepian saya saat ini?
Puan sudahlah jangan berasumsi untuk satu sisi, puan sudahlah jangan dengarkan apa kata mereka "ocehan mereka adalah senjata bagi dirimu sendiri".
Biarkan puan, biarkan saya bercinta dengan sepi, saya ingin menjadi dramaturgi yang mati dalam sepi
Biarkan saya sendiri puan, biarkan saya belajar kesalahan saya sendiri
Saya sepi puan
Terdampar dalam dinamika yang begitu menyakitkan
Saya sepi puan
Satu persatu kini telah pergi meninggalkan saya sendiri di lubang yang sangat sepi ini
Saya sepi puan
Bercadar pada ketakutan yang selalu memuja memuji semi ironi
Puan aku sudah mati pada keramaian tertampar pada panggung yang belum pernah dilakukan
Puan aku sudah mati dalam kata cinta tergores pedang tajam menusuk intuisi bahwa tak ada lagi yang harus saya sakiti
Puan biarkan aku menangis
Iya, menangisi hidup jiwa yang sepi ini
Puan jika aku benar benar mati
Kenanglah aku pada tempat keramaian
Bahwa ada lelaki jalang yang berjuang keluar dari lubang kesepian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Surat untuk marsinar #2
Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...
-
Pada akhirnya kesepian jadi teman sejati, membanting raga yang sedang bermimpi untuk bangkit kembali, menusuk intuisi membuat nadi mati un...
-
Pelukan rimba hanya jadi pinus, tertusuk dunia kalut melontarkan kata yang hanya jadi pembalut, aku pergi membuang setiap keluh melawan dog...
-
Burung burung sirna sarangnya rembulan Perampasan sandang pangan kemanusiaan Orang orang diam enggan bersaksi Jeritan sukma harus dikab...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar