Rabu, 01 Agustus 2018

Katamu adalah kataku dan dia adalah senjata

Aku ini buruk rupa
Kau mau apa?
Apa kau mau menghindar?
Apa kau mau memandang bahwa aku kotor ?
Apa kamu mau memandang aku hina?
Silahkan aku ijinkan kau untuk berbicara,  sebelum kau berbicara ijinkan aku untuk berbicara terlebih dahulu.

Aku ini sama sepertimu sama sama dilahirkan dari seorang ibu
Aku tidak lahir dari kegegalapan
Aku tidak lahir dari sampah
Aku tidak lahir dari comberan
Dan aku tidak lahir untuk dihinakan

Jika aku hidup untuk dihinakan sesama manusia
Apakah aku pantas menghinakan manusia itu kembali? 

Memang aku ini buruk rupa
Namun sekali lagi aku ingin bertanya?
Dari sisi mana anda bisa menjudge yang buruk dan baik itu ?
Ayo bicara,  coba jelaskan, apa kau merasa lebih baik dari manusia biasanya,  apa kau merasa lebih baik dari sang pencipta.

Aku ini manusia
Tugas kita sama
Dilahirkan hanya untuk menyayangi dan mengasihi sesama, lalu jika kau masih memandang yang  buruk adalah buruk dan baik adalah baik.
Apa kau sudah lupa dengan tugas yang diberikan oleh sang pencipta. 
 
Hey kau ayo bicara?
Lanjutkan pandanganmu itu?
Jika kau tidak bisa bicara?
Aku hanya ingin mengatakan sekali lagi aku ini buruk rupa
Bagiku ketika berbicara buruk dan baik adalah sebuah abu abu semua tidak bisa dijelaskan dengan kata kata.  Yang bisa menjelaskan itu semua adalah hati dan rasa kau sendiri.

Tidak ada yang salah dalam pandanganmu
Namun yang salah ada egomu sendiri
Ingin terpandang benar dari yang paling benar dan takut salah dari yang paling salah. 

Kau tidak salah
Namun transisi yang akan bicara dan menjelaskan
Sudah sejauh mana kau melibatkan rasa, intuisi dan imajinasi untuk berkelana dalam pandangan buruk dan baik itu seperti apa. 

Sudah tidurlah malam sudah terlalu malam. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...