Merintih, menangis dan meratapi kehidupan
Terlempar dari kenyaman dan berpijak dalam kesakitan
Jiwa nya terpukul dalam keadaan
Nyaman kini tak nyaman
Malam ke malam ia selalu berangan - angan
Kini ia berteman dalam kesepian
Membuncah poros hidup yang terlalu dalam
Segelas kopi tak lagi membuat ia menjadi nyaman
Mimpi - mimpi kini terperangkap dalam ketakutan
Terpenjara dari dogma - dogma hayalan
Memaki deru waktu dalam teriakan
Gaduhnya jiwa membunuh harapan
Angin malam menusuk kehidupan
Bintang malam kini tak lagi terang
Terdampar dalam lorong - lorong
Menampar isi otak yang terlalu kosong
Langkahnya kini menjadi kilat dalam perubahan
Doa doa nya cukup kuat agar tak mati dalam ketakutan
Wajah nya pucat dalam penyesalan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar