Senin, 21 Mei 2018

"aku dan kamu dalam kebohongan"

Aku memelukmu malam ini
Disaksikan bintang - bintang yang tidak pernah iri
Rembulan tersenyum bahwa ada bidadari yang sedang berseri - seri

Aku dan kamu memang belum pasti
Terperangkap imajinasi keluh kesah dalam dunia ini
Tulisanku terlalu cepat dalam hal asumsi
Kini tak ada lagi saksi dalam saksi

Hati memang hati
Tak ada yang perlu disalahkan dalam urusan hati
Namun senyummu tak akan pernah menjadi hakiki kala masih ada yang kau tutup -  tutupi

Kini tiada menjadi tiada
Tak ada senyum di antara kita
Ucapan bahagia hanya kebohongan semata
Tak perlu disesali karna kita memang di takdirkan dalam ruangan dramuturgi yang penuh drama

Tulisanku kini telah usai
Persimpang yang menjawab bahwa kita tak pernah di takdirkan untuk bersama

Rumahku kini menjadi rumah keheningan
Tak ada yang berseri dan tertutup oleh jati diriku sendiri.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...