Jumat, 13 Desember 2019

Tegakkan kepala kalian

Kepada kawan yang masih tegak berdiri di tongkat pemberontakan melawan setiap perampasan tanah yang terjadi di pusat perkotaan maupun sudut pedesaan,  terimalah cinta di dalam dada kalian
Kita hanya segerembolan manusia yang menolak lupa meski kepala kita sering di hantam kawat hingga di lempari onani para penguasa, kita katakan pada mereka, 
kita tidak mudah di kalahkan
Kita tidak mudah di lenyapkan

 
Seperti lagu-lagu lembayung yang menikam kepala pemuda untuk tunduk pada komodiitas palung palung rusaknya dunia
Kami tetap akan menjadi amuk bagi api yang menjerit pada lembaran wiji ataupun neruda
Sekalipun kami di hantam hingga membuat tak berkepala, 

Nyawa kami masih berlipat ganda hingga benih benih cinta akan mengatarkan gaungan kembang pada pusara yang penuh akan luka dan derita

Seketika darah mengalir pada jeritan pertiwi dimana  hak asasi hanya guyonan dalam lembar-lembar penghargaan yang di dipenuhi bingkai kebusukan

Kami akan tetap menyanyikan sebuah lagu perlawanan sekalipun mulut ini di robek peluru ataupun pentungan kaum yang berseragam

Sekalipun perjuangan mengatakan kita untuk hilang dan mati,  maka berbahagialah untuk kalian yang masih tetap berdiri,  setidaknya kita pernah ada dalam sejarah yang sebenar-benarnya. 


Dengan bangganya kaum kaum seragam datang di lengkapi alat alat perang
Lalu menyanyikan angkara angkara busuk
"berikan kami,  berikan kami,  berikan kami seratus  serdadu  yang berseragam maka akan ku gusur  rumah rakyat miskin kota"

Tegakkan kepala kalian seperti di awal
Walau angkara-angkara mereka terdengar hingga pusat jalanan
Sekalipun telaga dipenuhi mesin mesin besar
Kita tidak akan mudah dikalahkan

Tegakan kepala kalian seperti di awal
Langit dan tanah berhak menghormati segala darah yang mengalir pada perjuangan kemanusiaan. 

Tegakan kepala kalian seperti di awal
Rangkul kawan kiri dan kanan
Mari lawan segala penindasan dan penggusuran
Karena kita berhak merdeka dengan segala keadilaan

Belajarlah membaca dari sekarang kumpulkan buku buku jalanan hingga lemarimu penuh dengan angkara kegelisahan, jangan onani dan diam lalu tumbuh menjadi kaum yang berseragam
Karena itu salah besar
Kita hidup untuk berjuang bukan mencari aman
Karena itu salah besar
Kita harus tumbuh lalu menghasilkan sebuah gagasan bukan menjadi pemuda yang menembak dan memukuli kaum miskin kota
Karena itu salah besar
Kita harus berani
Kita harus berani
Walau harus mati

Seribu hormat untuk kalian yang masih tetap berdiri menantang segala penindasan
Seribu hormat untuk kalian yang berjuang merawat tanah dan air walau seringkali di lempari onani oligarki
Seribu hormat untuk kalian yang berani bersuara tanpa materi

Tegakkan kepala
Karena kita akan selalu ada,  walau seringkali dilibas senjata

Untuk kalian dan taman sari tercinta
Tegakkan kepala seperti di awal kita berjumpa di garis perjuangan. 


Aditya permana
Tamansari,  bandung
12des2019




Surat untuk marsinar #2

Marsinar, perjalanku kini sudah terlalu jauh, aku melihat begitu banyak penderitaan di desa-desa, ada ibu imas yang setiap hari menanam ke...